DPP PDS Klarifikasi pernyataan Beston Sinaga
Mengaku dukung pansus,
tapi banyak guru tidak percaya
Samosir, CAKRA
Dewan Pimpinan
Pusat Partai Damai Sejahtera mengabarkan pada Cakra, telah menghubungi Beston
Sinaga terkait pernyataanya kepada wartawan bulan September lalu tentang pansus
DPRD Kabupaten Samosir terkait mutasi guru.
Pernyataan Beston Sinaga
yang menyebabkan beberapa guru yang dimutasi merasa kecewa akhirnya direspon
oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Damai Sejahtera setelah terbit di beberapa
media suarat kabar. Respon itu disampaikan kepada wartawan Cakra melalui email
ketua umum DPP PDS Dr. ML. Denny Tewu, SE, MM.
Pesan itu memberitahukan
bahwa, Ketua Umum DPP PDS Denny Tewu sudah menelpon langsung Beston Sinaga.
Menanyakan perihal pemberitaan bahwa dia mendukung pemutasian guru di kabupaten
Samosir atas kebijakan Bupati Mangidar Simbolon. Beston Sinaga
mengklarifikasikan ke Ketua Umum PDS melalui telpon, bahwa ia bukan mendukung
pemutasian tersebut tetapi justru meminta agar Pansus menilai lebih dalam apakah
alasan sebenarnya di balik pemutasian. Karena menurut Beston, sesuai aturan
pemutasian itu sah-sah saja sepanjang alasannya benar, misalnya jumlah guru di
sekolah tertentu sudah berlebihan sementara ditempat lain masih kurang.
Bukti konkrit bahwa PDS tetap kritis atas kebijakan Bupati tersebut,
sebagai Ketua DPC PDS Kabupaten Samosir, Beston mengirim anggota dewan yang
lainnya dan setuju atas pansus yang dibentuk. Dengan harapan bahwa apa motif
pemutasian tersebut dapat diketahui dengan jelas, apakah Bupati menggunakan
kekuasaannya secara sewenang-wenang atau memang proporsional sesuai kebutuhan
yang ada. Sebagai pimpinan PDS di Kabupaten Samosir dia berani
mempertanggungjawabkan apa yang diperjuangkannya semata-mata untuk kemajuan
Kabupaten Samosir.
Namun klarifikasi yang disampaikan DPP PDS itu tidak
menjelaskan kenapa Beston mengatakan "saya yakin pansus tidak akan membawa
hasil". Padahal pernyataan ini yang paling membuat guru kecewa di Samosir.
Apalagi diungkapkan oleh seorang anggota DPRD.
Pernyataan lain, Beston
juga mengatakan "tidak mengerti tujuan pansus". Bahkan ia juga mengakui tidak
tahu nama pansus. Dalam wawancara wartawan dengan Beston, ia juga meragukan
pansus hanya menghabiskan anggaran lewat SPPD anggota Pansus.
Beston
mengatakan bahwa 70% guru yang dimutasi adalah atas permintaan guru itu sendiri.
Menurutnya ia telah melakukan survei ke lapangan.
Sekalipun Beston
mengatakan ia mendukung Pansus pada DPP PDS, tetapi lebih dari belasan guru yang
dimutasi dan masyarakat yang mengetahui penyataan-pernyataan Beston itu,
menyimpulkan serta mengclaim "kalau Beston tidak mendukung
Pansus".
Beston sebagai ketua DPC PDS mengatakan tetap kritis atas
kebijakan Bupati Samosir, dengan alasan mengirim anggota dewan yang lainnya
(Pernando Sinaga) dan setuju atas pansus yang dibentuk. Pernyataan Beston ini
juga disangkal oleh anggota dewan yang lain. Karena yang mengirim anggotanya
untuk Pansus bukan partai, tetapi Fraksi. Dan keikutsertaan Pernando dalam
pansus adalah dari Fraksi Karya Sejahtera.
Sehingga pengakuan Beston
yang disangkal beberapa anggota dewan menunjukkan seolah-olah Beston Ketua DPC
PDS tidak tahu proses pembentukan Pansus.<<hayun gultom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar