Sabtu, 08 Oktober 2011

Pernyataan Beston sampai ke DPP PDS

DPP PDS Klarifikasi pernyataan Beston Sinaga

Mengaku dukung pansus, tapi banyak guru tidak percaya

Samosir, CAKRA
Dewan Pimpinan Pusat Partai Damai Sejahtera mengabarkan pada Cakra, telah menghubungi Beston Sinaga terkait pernyataanya kepada wartawan bulan September lalu tentang pansus DPRD Kabupaten Samosir terkait mutasi guru.

Pernyataan Beston Sinaga yang menyebabkan beberapa guru yang dimutasi merasa kecewa akhirnya  direspon oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Damai Sejahtera setelah terbit di beberapa media suarat kabar. Respon  itu disampaikan kepada wartawan Cakra melalui email ketua umum DPP PDS  Dr. ML. Denny Tewu, SE, MM.

Pesan itu memberitahukan bahwa, Ketua Umum DPP PDS Denny Tewu sudah menelpon langsung Beston Sinaga. Menanyakan perihal pemberitaan bahwa dia mendukung pemutasian guru di kabupaten Samosir atas kebijakan Bupati Mangidar Simbolon. Beston Sinaga mengklarifikasikan ke Ketua Umum PDS melalui telpon, bahwa ia bukan mendukung pemutasian tersebut tetapi justru meminta agar Pansus menilai lebih dalam apakah alasan sebenarnya di balik pemutasian. Karena menurut Beston, sesuai aturan pemutasian itu sah-sah saja sepanjang alasannya benar, misalnya jumlah guru di sekolah tertentu sudah berlebihan sementara ditempat lain masih kurang.

Bukti konkrit bahwa PDS tetap kritis atas kebijakan Bupati tersebut, sebagai Ketua DPC PDS Kabupaten Samosir, Beston mengirim anggota dewan yang lainnya dan setuju atas pansus yang  dibentuk. Dengan harapan bahwa apa motif pemutasian tersebut dapat diketahui dengan jelas, apakah Bupati menggunakan kekuasaannya secara sewenang-wenang atau memang proporsional sesuai kebutuhan yang ada. Sebagai pimpinan PDS di Kabupaten Samosir dia berani mempertanggungjawabkan apa yang diperjuangkannya semata-mata untuk kemajuan Kabupaten Samosir.

Namun klarifikasi yang disampaikan DPP PDS itu tidak menjelaskan kenapa Beston mengatakan "saya yakin pansus tidak akan membawa hasil". Padahal pernyataan ini yang paling membuat guru kecewa di Samosir. Apalagi diungkapkan oleh seorang anggota DPRD.

Pernyataan lain, Beston juga mengatakan "tidak mengerti tujuan pansus". Bahkan ia juga mengakui tidak tahu nama pansus. Dalam wawancara wartawan dengan Beston, ia juga meragukan pansus hanya menghabiskan anggaran lewat SPPD anggota Pansus.

Beston mengatakan bahwa 70% guru yang dimutasi adalah atas permintaan guru itu sendiri. Menurutnya ia telah melakukan survei ke lapangan.

Sekalipun Beston mengatakan ia mendukung Pansus pada DPP PDS, tetapi lebih dari belasan guru yang dimutasi dan masyarakat yang mengetahui penyataan-pernyataan Beston itu,  menyimpulkan serta mengclaim "kalau Beston tidak mendukung Pansus".

Beston sebagai ketua DPC PDS mengatakan tetap kritis atas kebijakan Bupati Samosir, dengan alasan mengirim anggota dewan yang lainnya (Pernando Sinaga) dan setuju atas pansus yang  dibentuk. Pernyataan Beston ini juga disangkal oleh anggota dewan yang lain. Karena yang mengirim anggotanya untuk Pansus bukan partai, tetapi Fraksi. Dan keikutsertaan Pernando dalam pansus adalah dari Fraksi Karya Sejahtera.

Sehingga pengakuan Beston yang disangkal beberapa anggota dewan menunjukkan seolah-olah Beston Ketua DPC PDS tidak tahu proses pembentukan Pansus.<<hayun gultom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar